Jumat, 01 Agustus 2014

WNA pun belajar Bekam di Indonesia

Berkah Thibbun Nabawi yang tumbuh subur di Indonesia mengundang warga negara asing (WNA) untuk menimba ilmu di Indonesia. Dari tahun ke tahun telah banyak pusat pendidikan Thibbun Nabawi dengan berbagai metoda pendidikan dan gurunya. Tidak kurang dari 500an tempat pusat pendidikan Thibbun Nabawi tersebar di seluruh Indonesia dan dengan metoda penerapan Thibbun Nabawi yang beragam.

Banyaknya pilihan untuk belajar Thibbun Nabawi di Indonesia menarik minat warga asing untuk belajar. Murid yang paling banyak datang berasal dari negeri jiran, seperti Malaysia, Singapora, dan Brunei Darussalam. Selain dari negeri jiran, walaupun tidak banyak jumlahnya ada juga yang berasal dari Belanda, dan Amerika

Beberapa guru yang menjadi tujuan murid - murid luar negeri adalah, Azib Suziyanto, Dr. Wadda A. Umar, Kathur Suhardi, Ali Ridho, dan lainnya. Walaupun mereka memiliki methoda yang berbeda, ibarat sungai - sungai mereka bertemu di muara yang sama dengan tujuan yang sama, yaitu mengembangkan praktek Thibbun Nabawi.

Singapura Belajar ke dr. WaddaAdapun salah satu murid dari Singapura yang belajar kepada dr. Wadda Umar adalah Nur Ain. Nur Ain adalah warga negara Singapura yang bapaknya memiliki keahlian hijamah, selepas lulus sekolah, Nur Ain memperdalam ilmu hijamah ke dr. Wadda Umar. Sekarang Nurain bersama bapaknya menangani Rawatan Bekam Singapura
Nur Ain belajar di dr. Wadda
 Mereka datang ke Lamongan sekitar bulan Februari 2013. Mereka belajar kurang lebih selama 1 minggu menempuh materi reguler yang disajikan oleh dr. Wadda








Berikutnya adalah murid yang berasal dari Belanda, yaitu mr. Elahi, pak Elahi adalah muslim warga negara Belanda yang memperdalam ilmu mengenai bekam yang di upgrade menjadi ODT (Oksidan Drainage Therapy) kepada pak Azib Suziyanto. Pertemuan mantan juara gulat Amerika ini dengan pak Azib saat mereka berada di Istanbul, Turki dalam acara Seminar Internasional Terapi Bekam yang diketuai oleh pak Faruk Gunindi.

Dalam pertemuan internasional tersebut terjadi banyak interaksi dan tukar ilmu, sehingga mr. Elahi tertarik untuk belajar kepada pak Azib di Cempaka Putih selama 1 bulan. Setibanya di Indonesia dengan sambutan ramah tamah, mr. Elahi di suguhi praktek ODT ala pak Azib sebagai pengenalan



Setelah mengenal, secara perlahan materi pembelajaran di berikan. mr. Elahi belajar bersama murid ODT angkatan II. Pembelajaran berlangsung dengan upaya adaptasi mr. Elahi terhadap bahasa Indonesia.



Pembelajaran meliputi tata cara diagnosa hingga metoda praktek hijamah yang baik


Setelah mr. Elahi berhasil lulus dalam ujian maka dapat dikatan mr. Elahi mampu memahami ilmu ODT dengan baik.

Sejumlah kisah tentang murid - murid luar negeri yang belajar hijamah ke Indonesia, menandakan Thibbun Nabawi sedang tumbuh subur,  momentum ini sebaiknya dimanfaatkan sebaik - baiknya untuk mengenalkan dan mempromosikan praktek Thibbun Nabawi dengan memberbaiki kualitas dan kuantitas lembaga pengajaran Thibbun Nabawi.